30 Mei 2014

LOKASI, LOKASI, LOKASI!

Sudah sering baca tentang tips-tips membuka bisnis food & beverage?
-Ya.
Tips apa yang biasanya sering nongol?
-Hmm... Rasa makanan/minuman? Riset mendalam tentang konsumen blablabla...
Bapak ibu, jika Anda teliti lagi, bukanlah rasa atau teknis lainnya yang paling sering diulas para penulis tersebut, melainkan: LOKASI. Ya, lokasi!

Kenapa lokasi sangat penting untuk sebuah usaha? Coba tanya diri sendiri: apa kamu mau pergi ke tempat yang terpencil sering-sering cuma untuk makan/minum biarpun enak? Nggak? Kenapa? Karena buang waktu, energi, dan tentunya bikin esmosi. Ya kan? Sebaliknya lokasi yang strategis akan dikunjungi lebih banyak orang. Kenapa? Karena mudah dijangkau, sekalian lewat berangkat/pulang kerja, daaan masih banyak lagi alasannya. Intinya: mudah dicari dan dijangkau.

Tapi tentunya tempat strategis kan mahal sewanya, apalagi kalau beli.. Apa ada kesempatan buat yang ingin buka cafe kecil atau pemula? Bapak ibu, tahun lalu saya berkesempatan ngobrol dengan temannya teman istri saya, dan bertanya hal yang sama. Beliau ini adalah pemilik cafe di sebuah ruko premium Jakarta Utara. Dia bilang, jaman sekarang ini sewa tempat (yang bagus lokasinya) sudah gila-gilaan. Pertahun bisa ratusan juta hanya untuk sekelas ruko. Ditambah lagi ada satu atau dua pesaingnya (lokasi berdekatan) yang tutup di usia kurang dari 2 tahun, karena bayar sewa mahal. Expensiph!

Lha trus kenapa dia kok berani buka di lokasi mahal tadi? Pak bu, rupa-rupanya dia punya skill negosiasi yang handal. Kelihatan dari bahasa tubuh dan gaya bicaranya yang mantap. Berbekal skill ini, dia temuilah pemilik ruko yang ditaksir, lalu ia tawari kerjasama. Bentuknya semacam ini: lo punya tempat, gue punya konsep. Alhasil, dia berhasil meyakinkan si pemilik dan membuka cafe tanpa perlu bayar sewa! Ia keluar dari bayang-bayang uang sewa. Suatu nilai tambah yang bagus sekali! Para pesaing berjuang keras membayar sewa, beliau ini hanya perlu membayar bagi hasil, hehe. Tentu beda psikologisnya, pikiran akan lebih tenang dan mantap.

Jika mental belum siap ikuti jejak temannya teman istri saya tadi, dianjurkan untuk memilih opsi lain. Yaitu dengan memanfaatkan tempat milik sanak famili kita. Mungkin punya ortu, mertua, paman, sepupu, nenek, atau lainnya. Asalkan kamu jangan sekedar numpang, tapi harus ada nilai tambah dengan kehadiran kamu disitu. Jika tidak dalam bentuk uang, mungkin dengan menjaga atau merawat properti mereka. Ini meminjam lho, bukan minta.. Saya sendiri belajar buka cafe di tempat milik mertua hehehe. Mengumpulkan keberanian untuk membuka di tempat yang bukan milik famili, tentunya dengan resiko yang lebih besar! :)

Selamat membuka cafe!