19 Mar 2013

Persiapan Kopitiam

Seperti ngopi dengan gelas gagang jumbo. Gak ada habisnya!

Mempersiapkan sesuatu untuk pertama kalinya emang agak pusing. Seingat saya planning sudah disusun sedemikian rupa. Sedetail mungkin. Tapi masih ada aja yang kurang. Begini kiranya runutan persiapan kopitiam saya:



  • Pertama beli grinder dulu, sesuai anjuran om Cikopi di blognya. Sekalian beli beberapa jenis kopi arabika dan juga robusta. Cobain rasanya satu-satu, unik!
  • Selanjutnya, mulai bikin konsep kopitiamnya seperti apa sambil susun menu. Om sarang kopi bilang, jangan andalkan kopi aja, tapi juga menu pendukung seperti makanan-makanan kecil. Jadilah saya kumpulkan menu minuman selain kopi dan makanan yang kira-kira unik dan enak. Seperti jipang (bahan dasar beras), kue sagu, dan roti bakar. Tapi ngga menutup kemungkinan akan mengulik menu-menu baru nantinya.
  • Sambil coba-coba menu, saya nyicil belanja alat dan bahan. Nggak cuma kopi tapi juga teh seperti Dilmah dan Lipton. Susu pernah coba Dailyfresh, Bear Brand, Ultra, Indomilk, Diamond, Carnation, dll. Susu buat apa sih? Nah, menurut literatur blog pakar kopi, susu bisa mengangkat cita rasa kopi. Jadi makin maknyus gitu. 
  • Nah lokasi kedai nggak ketinggalan harus dipikirin. Saya dapat lokasi di sebuah foodcourt swalayan, Toko Yan. Lokasi di Curug, Kabupaten Tangerang. Konsep? Saya beranikan pakai desain coffee shop modern walaupun cuma dapat ruang 2x2m. Gambarnya? Nanti deh kalau sudah jadi aslinya.
  • Budget yang diperkirakan cuma 20juta, bakal membengkak kalau aja semua mau dibeli. Ada beberapa alat yang awalnya masuk budget, saya coret. Karena kurang efektif dan efisien.
  • Saya juga dianjurkan mengajak teman atau saudara yang hobi ngopi untuk tes menu. Sejauh ini baru istri saya yang bilang enak. Yang lain belum berani keras-keras kasi komen. Artinya belum memuaskan :D. Mesti latihan lagi.
  • Karyawan juga penting direkrut. Untuk buka kedai kopi dengan konsisten, kita perlu sumber daya manusia yang cukup. Saat ini saya juga mencari karyawan lewat koneksi, dan jejaring sosial.
Nah, segitu dulu sharingnya. Semoga teman-teman yang ingin buka kedai kopi, atau mungkin yang sudah punya, bisa saling berbagi pengalaman.


Jaya Permana
di kantor istri
Tangerang