23 Mei 2015

Seduh Kopi Sachet Dengan Air Dingin

PERHATIAN:
Seharian tidak ngopi bisa memicu serangan kantuk, pusing-pusing, gagap-gagap, dan muka memble.

Seharian ini saya jadi supirnya bapak dan ibu mertua, belanja kurma ke Jakarta -- ini sudah dekat puasa lho. Lupa bahwa sejak pagi tidak ngopi, tak terasa kepala kok agak pening, pikiran kurang jernih, ngomong juga agak gagap. Mau mampir ke es kopi Tak Kie ternyata tak bisa, terlalu banyak rombongannya nih. Ah skip saja, nanti saya beli es kopi di Mc* saja.
Mengingat, menimbang, dan meninjau bahwa saya pergi dengan bapak mertua.. Sepertinya mampir ke Mc* bukan pilihan yang bijak.. Ya sudah, kopi sachet pun tak mengapa.
Sepulang dari Jakarta, langsung saya sergap dua sachet kopi. Satu Indocaf* Coffee Mix, dan satunya kopi sachet yang pahit (tanpa gula). Merknya saya lupa, akibat defisiensi kopi sepanjang hari itu. Konsentrasi jadi terganggu..
Kemudian meluncur ke tempat kerja di sebrang rumah mertua dan melihat lampu dispenser menyala-nyala. Aha!  Saya bergegas ke pantry mengambil cangkir dan kemudian membuka kemasan dua sachet kopi tadi. Menuju ke dispenser, dan menekan tombol air panas. Siip! Ah saya lupa sendoknya, tinggal dulu sebentar deh untuk menyalakan komputer dan ambil sendok.
Kembali ke cangkir kopi, dan mulai mengaduk.. Belum larut.. Aduk lagi.. Belum larut juga.. Waks, ternyata airnya masih dingin.. Saya perhatikan lagi lampu dispenser yang menyala, adalah lampu air dingin.. Yah, apa boleh dikata.. Inilah akibatnya tidak ngopi sejak pagi.
Apa sih rasanya kopi sachet dengan air dingin? Ternyata tak beda dengan kopi-kopi siap minum kalengan atau kotak. Ya seperti itu. Apa yang kurang? Ada rasanya yang kurang sih memang, yaitu kurang nendang. Rasanya tidak menempel di lidah. Kalau para ahli kopi menyebutnya aftertaste yang lemah atau lembut.


Oke, saya ngopi dulu ah..